Sayyidina Salman Al-Farisi RA. Silsilah Mursyid Ke-4

Sahabat Abu Abdillah Salman Al-Farisi RA. tempat asal kelahirannya adalah Desa Ashfihan Persia. Beliau keluar dari negaranya untuk mencari agama yang benar, dikarenakan beliau tidak yakin kepada agamanya yaitu majuzi yang menyembah api, kemudian beliau pindah ke agama nashrani, akan tetapi tidak lama dia keluar dari agama tersebut dikarenakan tidak yakin dengan agama nashrani. Kemudian dia berpindah ke Madinah beliau mendengar bahwa ada Nabi yang bernama Muhammad SAW, Nabi terakhir yang pernah beliau baca di dalam Kitab Injil, maka beliau langsung yakin dan menyatakan masuk Islam kepada Rosulullah SAW. Dan Rosulullah SAW bersabda:سَلْمَانُ مِنَّا أَهْلُ الْبَيْتِ Salman bagiku seperti keluargaku.

As-Syaikh Abdul Majid Al-Khoni di dalam kitabnya “Hadaiqol Wardiyyah Fi Ajilla’ Atthoriqotil ‘Aliyyah An-Naqsyabandiyah” berkata: Karomahnya Sayyidina Salman Al-Farisi RA. itu banyak, dan salah satu karomahnya bahwa pernah pada suatu hari beliau keluar dari kota Madain bersama tamunya. Ditengah perjalanan kemudian bertemu dengan hewan kijang dan kelompok burung yang terbang di angkasa. Kemudian berkata Sayyidina Salman Al-Farisi RA. “Hai kijang dan burung-burung, menghadaplah kalian semua, karena saya punya tamu dan saya senang memulyakan dan menghormat tamu. Subhanallah, maka menghadaplah semua hewan tersebut ke Sayyidina Salman Al-Farisi RA. Dan tamu yang melihat hal ini terkesima dan takjub sambil berkata “Subhanallah”. Maka berkata Sayyidina Salman Al-Farisi RA berkata: “Hanya melihat hal seperti ini kalian takjub? Tidak lebih takjubkah kalian, ketika melihat seorang hamba yang ta’at kepada Allah SWT, maka kemudian durhaka / tidak di ta’ati perintah-perintahNya?”.

Al-Hafidh Abu Na’im berkata: “Saya mendengar Harist bin ‘Umair berkata. Pernah saya berpergian ke Kota Madain, dan bertemu dengan seorang lelaki yang berpakaian kotor. Dan berselimut warna merah yang kasar dan terbuat dari kulit. Dan dia melihat ke arahku, kemudian berkata: Hai Abdullah… berhentilah sebentar. Kemudian saya berhenti, sambil bertanya ke orang yang ada disamping saya, siapa gerangan yang memanggil saya tadi. Maka orang tersebut menjawab, dia adalah Sahabat Rosulullah SAW. Yakni Salman Al-Farisi. Kemudian lelaki tersebut masuk kerumahnya dan berganti pakaian yang bersih dengan warna putih. Kemudian berjalan menuju saya dan bersalaman. Saya heran dan sambil bertanya: apakah saya dengan anda pernah bertemu? Kemudian beliau balik bertanya: Apakah engkau Harist bin ‘Umair? Saya menjawab: benar. Kemudian beliau berkata, saya pernah mendengar Nabi SAW bersabda: “Bahwa ruh seperti serdadu yang berkelompok-kelompok, apabila saling kenal maka berkumpul. Dan apabila saling ingkar maka berpisah”.

Diterjemahkan dari Kitab “An-Nurur Rohmani Fi Manaqibi Masyayihina An-Naqsyabandiy” oleh K. Abdul Hamid Roqib Wakil Sekretaris Umum Pengurus Pusat SITQON.

One Reply to “Sayyidina Salman Al-Farisi RA. Silsilah Mursyid Ke-4”

  1. Terima kasih atas kisah kisah hamba Allah SWT yang sholeh, banyak hal yang selalu bisa ditarik untuk kemudian menjadi teladan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*